Ini cerita tahun lalu tepatnya di akhir bulan Oktober, departemen lama tempat saya kerja ngadain moment rekreasi gitu buat refreshing. Daerah yang namanya Songa ini masih asing banget di telinga, apalagi saya udah ada 3-4 tahunan gak rafting. So, saya penasaran dong sama tempat ini. Alasan aku baru post ini karena baru inget. Kemarin mau akreditasi rumah sakit gitu terus pada nyeletuk untuk rafting after akreditasi. Dan yaaah. . . sepertinya saya mulai kurang piknik jauh.
Makanya saya baru sempat spill up tempat ini. Songa itu seperti sebuah brand sih soalnya sebagai warga Jawa Timur yang baru setahunan saya suka browsing dulu kalo mau pergi, biar gak bego-bego amat. Dan ternyata tempatnya di dusun Nginden Jakungan bahkan nama kecamatannya aja Sukolilo gak ada Songa-songanya. But, saya gak paham kenapa pada suka dan ngebahas tempat ini. Sebagai manusia yang gak bisa renang tapi suka lihat atau main air saya sedikit malas untuk pergi. Yaaah, tapi kan ini acara tempat kerja ya? dan mungkin after this moment udah gak kerja disini lagi kan gak ada yang tau.
mari kita spill up. . .
Squid Game
Ternyata tempatnya cukup jauh dari Surabaya, setelah dinas Malam saya teler di bus dan bangun-bangun disuruh ikuran game, asli sih ini kocak karena rasanya udah aneh semacam kami udah bukan bagian dari departemen lama jadi semacam membuat kubu sendiri kwkwk
ini saya ngapain ya?
Dengan segala kengantukan yang ada, tempat ini cukup bagus sih buat gathering, karena emang di setting buat arung jeram jadi udah ada instruktur profesionalnya dan pemandangannya emang super hijau banget. Kalau kalian yang di Jawa Tengah pernah Rafting di area Progo atau Elo mungkin tempat ini lebih mirip Progo tapi jarak tempuhnya kurang panjang jadi secara jarak tempuh ini lebih mirip sungai Elo.
Kami berempat Saya dan tiga teman dari tim ICU jadi satu perahu dengan suka cita membentuk kubu sendiri. Fajar dan saya di depan karena udah gak ada cowok lagi selain mas instruktur yang di depan, yah tau sendiri kalau ciwi-ciwi yang tidak mau ambil resiko ada di depan udah pasti banyak triaknya. So saya memilih di depan untuk mengurangi drama.
Fani-Saya-Retno-Fajar
Mau gimana pun yah cewek tanpa drama itu apa yah? seperti sayur tanpa garam, selain sandal Fani yang baru beli ngambang dan dapat dievakuasi kapan lain (udah berasa tim SAR pencari sandal). Belum lagi kapal lain ada yang kebalik dengan cidera, untungnya sih gak perlu dibawa ke IGD karena salah satu teman kami ada yang terpincang-pincang gitu. . .
Tim Hore
Main ginian emang safety first ya ges, gak gampang lho jaga keseimbangan dan beneran menikmati ginian. Apalagi kalau instrukturnya yang suka iseng, karena pernah water resque jadinya saya lumayan paham kelakuakn instruktur yang mau saik tapi failed. Ini aja saya sempat disuruh nyemplung gataunya gak bisa naik ke perahunya (maklum ya aslinya say amah gak bisa renang) untung aja Fajar baik mau nolongin karena dua ciwi-ciwi seperahu ini useless banget pada gak bisa renag juga kwkwkw. Tenang ada npelampung kalian gak usah kuatir tidak ada buaya di sungai modelan begini, karena saya sudah hafal buaya rawa sampai buaya darat mangkalnya dimana :'D
Water Fall
The hidden gem dari semuanya ya ini ges, air terjun yang keren banget. Bagus kan? sayangnya gak ada pelangi, jadi bidadari seperti saya sudah kesulitan untuk kembali ke kayangan (oke mulai halu). Kata masnya instruktur ini Air terjun terindah sejawa timur gak tau deh itu versi masnya, unesco atau versi hoax karena saya belum mencari kebenarannya. Tapi tempat ini cukup aman untuk rafting keluarga.
Bonus foto Sleeping Beeeeuty
Karena udah capek banget orang-orang sampai heran, kenapa saya bisa tidur kapan saja dan dimana saja dari awal berangkat samapai pulang. Entah udah berapa foto saya tidur yang terjepret tapi ya udah emangsaya lebih anggun kalau tidur, yah entah tingkah apa yang akan saya perbuat kalau bangun~
nice memory. . .
