Kamis, 30 Mei 2019

Resign, Tangerang Sky in Last Minute

         Selamat siang Jakarta dan Tangerang hari ini, hari yang saya tunggu selama ini berpamitan dan berdamai dengan masa yang akan saya tinggalkan. Ibu kota dan mimpi yang pernah ada, mimpi yang akan saya kubur sedalam dalam yang saya bisa, agar tumbuh menjadi mimpi baru yang lebih baik lagi. Mungkin selama ini  saya tinggal bukan di Ibu kota tapi hampir tiap weekend Jakarta selalu jadi ladang pembelajaran dunia nyata bagi saya. Dunia yang keras dengan kehidupan progresifnya, pemikiran sarkas anak muda, glamor dan riuhnya para sosialita menjadi hal yang tidak asing lagi bagi saya. Hey kepada aku di hari ini aku hanya ingin berpesan agar aku di masa depan, agar aku tidak lupa akan apa yang pernah diajarkan kota ini kepadaku.

Di last minute yang rasanya sebelum-sebelumnya beneran pingin pergi dan nyelesaiin apa-apa yang belum kelar di semarang sambil ngelanjutin cita-cita yang belum selesai tempat ini rasanya justru semakin nyaman dan berat untuk ditinggalin. Tapi gimanapun kita must go on bertanggungjawab sama apa yang udah kita pilih dan saya pribadi ngerasa masih ada yang harus diselesaikan. Kalau terus disini dan menikmati zona nyaman ini ini tandanya diri ini adalah pecundang.

kembali lagi dengan seragam hijau terfavorit, satu-satunya seragam yang bikin jatuh hati selama jadi perawat, gaada satupun seragam perawat yang bikin saya jatuh cinta selain seragam kamar operasi, gaada cabang perawat lain yang bikin saya beneran sayang. Mungkin kalau ada itu keperawatan gawat darurat tapi it's big choise atau mungkin forensik dan keperawatan forensik cuma ada di amerika. Bahkan bila suatu hari nanti saya gak kerja jadi perawat saya berharap diri saya dimasa depan membaca kembali tulisan ini dan tidak menyesali keputusan yang sudah saya ambil hari ini.

Saya tau mungkin bagi beberapa orang saya terlalu idealis padahal kalau difikir lulus tepat waktu dan langsung dapet kerja itu harapan semua orang yang first graduate, tapi buat saya ini bukan soal circle yang harus dilalui setiap orang agar terlihat normal tapi ini soal kebebasan setiap orang dengan mimpi yang mereka punya. Katanya kita gak boleh judge orang soal passion atau mimpi pada orang yang kerja untuk bertahan hidup, tapi saya mau bilang ke kalian yang menilai saya idealis atau orang-orang yang menurut kalian idealis karena merasa ingin mengejar passion atau mimpi mereka, tolong jangan judge mereka tidak realistis atau mimpi ketinggian karena kami berusaha agar tetap hidup dengan harapan yang kami punya, rasanya itu lebih adil untuk win-win solution agar tidak saling judge ketika suatu hari saya tidak menjadi sorang perawat lagi atau siapapun yang suka dicap salah jurusan atau tidak bekerja sesuai bidangnya, percayalah teman ilmu itu luas.

Sejujurnya menjadi perawat itu sepanjang masa bagi saya, tapi mungkin untuk sebagian orang itu hanyalah sebuah profesi yang ketika kita bekerja di rumah sakit atau klinik atau sejenisnya dan kalau diluar klinik atau rumah sakit kesannya kita bukan lagi perawat. Harapannya sih jiwa perawat akan melekat di diri saya, kalau flashback kembali ke masa hari dimana saya pertama kali di semarang dan pertama kali motor saya dikirim dari jogja ada satu kejadian yang gak akan saya lupa ini buka riya' tapi ini mengingatkan saya bahwa yang saya butuhkan sebenarnya bukan profesinya tapi jiwa atau nyawa seorang perawat, kala itu saya gak tau namanya teori-teori orem, maslow dll apalah itu tapi satu momen dipinggir jalan ada kakek tua jatuh dari sepeda oleng lagi nyari anaknya dan saat itu juga ada mas-mas seragam olahraga fakultas kedokteran yang bantu nolong si bapak tua itu disitulah saya merasa jadi manusia dimana kita bisa nolong orang yang butuh pertolongan kita. Selain Semarang, kota Tangeraang ngajarin saya banyak soal apa sebenarnya definisi perawat yang saya inginkan.


pagelaran Every Ramadhan

Mungkin Ramadhan tahun depan saya akan rindu buka bersama dengan teman kerja, rindu sama kota ini, rindu dengan semua hal yang mungkin akan berbeda setelahnya bahkan ketika kembali pun rasanya akan seperti koala yang sudah kehilangan rumahnya, mereka yang mungkin asing dengan kehadiraan saya di awal mungkin juga berfikiran saya krikil dalam sepatu, entah itu tafsiran saya atau bukan tapi yang jelas dari awal saya percaya kalian semua pada dasarnya baik dan ternyata emang baik, kadang suka ketawa aja sama tingkah mereka, bertengkarnya mereka, dan saya jadi paham dunia keperawatan yang sebenarnya dalam lingkup profesi di rumah sakit. Sayangnya sepertinya tempat semacam ini akan saya datangi bila waktunya tiba dimana idealis ini sudah mati atau pudar. Biarlah jasatku ini terbang bersama mimpiku dan berpeluh keringat untuk tujuan yang sebenarnya belum pasti.  


mendadak menang lomba Nasyid 

dan di Ramadhan 2019 gak akan pernah terlupa pernah ikut lomba nasyid dadakan kaya tahu bulat tapi bisa juara satu, ya taulah suara saya ini gak pantes sebenernya ikutan lomba saya bahkan gapaham kenapa bisa juara satu padahal upacara bendera aja lipsing, mungkin karena ramadhan aja kita beruntung hehe, setidaknya jadi ada kenang-kenangan sebelum resain

Terimakasih tanah pasundan karena mengajarkan arti bekerja yang sesungguhnya untuk pertama kalinya, mengajarkan arti sebuah hubungan, memanajemen kehidupan, kerja keras, arti bangun setelah dijatuhkan, arti bahwa segalanya bila itu menuju Allah sesungguhnya lebih mudah. Saya bahkan masih ingat betapa galaunya saya ketika akan bekerja tanpa hijab dan Allah mempermudah dengan berubahnya kebijakan di tempat saya bekerja ini, teman-teman yang sibuk beradaptasi dengan dunia baru membuat saya harus benar-benar mandiri, bahkan ketika hal yang saya lakukan selalu disalah artikan dan dianggap gak ada gunanya. Banyak hal di kota ini yang membuat saya mendapatkan first experience dan itu pengalaman yang mungkin gak bisa lagi di ulang.


Outbond pertama sama temen kerja

Dan hal yang gak akan lupa ada;ah kuliner dan tempat nongkrongknya, tempat paling seru buat nongkrong Streetfoodnya dong, Pasar lama Tangerang. We can buy all of cuma buat manjain lidah dari sempol harga 1K sampe makanan ala restoran yang sekali makan 100K juga ada dan yang pasti Ondel-ondel keliling yang khas.

 At kisamaun street

soft drink

Setiap gajian tempat ini wajib banget buat ngehealing bahwa saya adalah manusia yang sama seperti sebelumnya tidak berubah dan akan selamanya begitu, mencintai makanan Indonesia. And next saya akan rindu ice creamnya ike yang cuma 4k dan minuman soft drink refilnya apalagi sama temen-temen kuliah yang masih sefrekwensi it's so love hihi

IKEA spot

Dan temen satu ini sedari SMP yang always setia nemenin nyari beasiswa, Cimeng yu ar ma everi ting laaaa. Temen yang selalu nemenin kemana aja every weekend dari kulakan jilbab buat anak SD di blok M sampe ke kator Gojek yang nyasar.

My Cimeng

Gak tau harus bilang apa lagi tapi banyak hal yang belum saya lakukan di Tangerang juga Jakarta meski gak yakain bakal balik tapi kita akan tau sih soal masa depan. Saya gak ingin bilang selamat tinggal tapi cuma mau bilang sampai jumpa, see you guys and see you Tangerang and Jakarta in Last minute. Mungkin saya bukanlah seorang yang sempura tapi saya selalu melakukan hal terbaik yang saya bisa dan mampu lakukan. Gak ada yang lebih berarti daripada teman, guru dan juga ilmu baru yang mendewasakan kita. I will say thanks to my life :)